“Ayo budal.” Ajak Udin pada Aro yang tampak diam dari tadi.
-
“Budalo dewe! Aku gak melok.” Jawab Aro kemudian pergi meninggalkan geng PPT.
Udin dan geng PPT lainnya bingung dengan sikap Aro yang berubah drastis menjadi sangat pendiam dan sensitif.
-
“Ketoke iki ono masalah serius” tebak Nasrullah yang sekarang sudah bergabung dengan geng PPT.
-
“Iyo, gak biasane sang pujangga Aro murung.” Tambah Shofa.
-
“Samperin yok. Kejar takjile gak asik kalau gak lengkap anggotanya.” Usul Pauji.
Kemudian geng PPT mengurungkan niat untuk pergi mencari takjil dan memilih menemui Aro untuk mencari tau masalah apa yang menimpanya. Inilah bukti solidaritas #alasantri yang sangat tinggi.
Aro masih diam tak menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan Udin. Geng PPT pun diam.
-
“Koen penghianat!!!” ujar Aro tiba-tiba pada Udin yang membuat geng PPT kaget dan melongo.
-
“Loh lapooo? Salahku opo?” tanya Udin tak mengerti.
Aro cukup kalut hingga menarik kerah baju Udin hendak memukulnya. Dengan lincah Pauji, Shofa dan Nasrul melerainya. Udin tidak melawan dan masih bingung.
-
“Koen ngaku koncoku, sedulurku! Tapi koen nikung aku dalam keheningan! Zahra mutusno aku gara-gara koen! Ifa iku Zahra, mantanku sing saiki koen rebut!” ujar Aro sangat marah.
-
“Aku kecewa karo koen! Konco macem opo?” tambah Aro dengan mata melotot.
Firasat buruk Pauji akhirnya terjadi. Udin akhirnya mengerti bahwa Ifa yang dijodohkan Kiai Mubarok dengannya adalah Zahra, yang tak lain adalah kekasih Aro dulu. Ifa Zahra adalah satu nama dan satu orang. Shofa dan Nasrul yang menahan Aro agar tidak kembali berusaha melepaskan hantaman Aro ke Udin pun masih melongo, antara kaget dan tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini.
Bersambung.
#sajakmanissantri
#parapencaritakjil
#ramadhankece
#ramadhanhits
#aisnusantara



Posting Komentar
Jika Anda tidak mempunyai Akun Google silahkan Berkomentar Lewat Facebook juga bisa menggunakan Mode Anynomous
Solahkan Bercuap-cuap ^_^