“I... Iyaaa bentar.”
-
Tak lama kemudian keluarlah penghuni kamar mandi nomor 3 yang tak lain adalah Jenny. Dengan wajah masih melek merem Jenny minta maaf sambil meringis.
-
“Aku keturon saking enake pup. Hehehe.”
-
“Ya Allaaah... isok eee!”
-
Begitu tenang buang air besar setelah sahur membuat Jenny tertidur pulas dalam WC. Memang santri semelekete.
-
* * *
-
Setelah ngaji pagi Udin langsung ke ndalem Yai Mubarok. Tujuannya untuk menjelaskan apa yang terjadi saat ini antara dia dan Aro. Udin tidak mau ada perang saudara karena wanita.
Semua keluh kesah yang dirasakan Udin pun tumpah. Yai Mubarok memahami apa yang terjadi.
Mendengar cerita Udin, Yai Mubarok meminta Nasrullah untuk memanggil Aro ke ndalem. Tak lama kemudian Aro datang dan duduk di samping Udin. Mereka diam seribu bahasa dengan menundukkan kepala menunggu dawuh Sang Kiai.
-
“Isin santri iku nek tukaran perkoro wong wadon. Kabeh ono jatahe dewe-dewe. Ifa Zahra tak wehno Udin iku soale Udin wis ket mbiyen njaluk nang aku. Lebih dulu Udin yang minta tanpa mendahului berhubungan yang tidak semestinya dilakukan santri seperti sampean kang Aro. Ojo salahke Udin, ora ono sing salah. Salah paham iku biasa. Saiki wis podo ngertine to. Dimareni leh padu, ojo ngisin-ngisini santri.”
-
Setelah mendengar dawuh Yai Mubarok. Aro berusaha menata hati. Apa yang dilakukannya memang salah. Meski di hati masih sangat marah, Aro berusaha kembali menata hubungan baik dengan Udin. Jika Ifa Zahra memang sudah dijatah untuk Udin. Berjuang sekeras apapun tetap saja Aro tidak bisa menggapainya.
-
“Sepurane, temenan aku gak ngerti nek Ifa ambek Zahra iku arek seng podo.” Ujar Udin benar-benar merasa tidak enak dan ingin hubungan persahabatan geng PPT kembali harmonis.
Bersambung.
#sajakmanissantri
#parapencaritakjil
#ramadhankece
#ramadhanhits
#aisnusantara
#santri #ppt
#ramadhan



Posting Komentar
Jika Anda tidak mempunyai Akun Google silahkan Berkomentar Lewat Facebook juga bisa menggunakan Mode Anynomous
Solahkan Bercuap-cuap ^_^