Para Pencari Takjil (Jilid 17)

Jenny mulai betah di pesantren. Ia merasakan ketenangan lahir batin. Tidak seperti saat di Jakarta, yang ada hanya persaingan. Lain halnya di pesantren, persaingannya hanya dalam hal mengaji dan ibadah, bersaing menjadi hamba yang terbaik.

Malam hari setelah tadarus, di asrama putri pasti masih ramai santri ngobrol ngalor ngidul, semacam ada rutinan rumpik regional per kamar. Yah begitulah santri putri, bahkan jika ada jarum pentul model terbaru saja pasti dirumpikan.

Kali ini Mbak Ainun selaku lurah pondok terlihat santai di depan lorong kamar asrama. Ifa mengajak teman-teman sekamarnya ke Mbak Ainun yang juga sudah menikah dengan Kang Pauji untuk curhat dari hati ke hati. Sebab akhir-akhir ini di asrama putri banyak konflik karena rebutan kang santri.
-
“Mbak Ainun kenapa yakin memutuskan untuk nikah muda?” tanya Ifa penasaran.
-
“Menikah itu bukan soal muda tua. Bukan soal cantik tampan atau kaya miskin. Tapi menikah itu soal kesiapan membangun rumah tangga. Noto ati lan noto awake. Agamanya dikuatkan dan fisiknya untuk bekerja mencukupi kebutuhan keluarga misalnya. Allah tidak mungkin menelantarkan kawulane. Kalau sudah mantep nikah, ya segera nikah. Jangan ditunda. Ibadah bareng suami itu enak, kerja bareng suami ya enak. Semua dilakukan bersama orang yang dicintai dalam pernikahan itu pokoknya enak dan mbarokahi.”
-
“Terus dulu kok bisa memilih dan yakin dengan Kang Pauji itu gimana mbak?” Saropah mulai ikut bertanya.
-
“Mas Pauji itu santri yang gak neko-neko. Pinter, sabar, pekerja keras dan setia. Meski waktu itu dia belum kerja setelah lulus mondok. Usaha dia untuk kerja sudah menjadi bagian dari ikhtiarnya untuk membuat aku dan keluargaku yakin menerima. Sekarang alhamdulillah Mas Pauji ngajar di sekolah, kulo ya sebagai istri ingin bantu perekonomian keluarga dengan buka catering di rumah. Mencari nafkah bagi istri memang tidak wajib, tapi ya gak haram. Mahar nikah kulo buat modal usaha. Katanya mbarokahi.”
-
Mereka pun mulai larut dalam pernikahan #alasantri yang indah penuh berkah karena lillah.

Bersambung.

#sajakmanissantri
#parapencaritakjil

#ramadhankece
#ramadhanhits
#aisnusantara

#santri #ppt
#ramadhan

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan bijak sesuai Artikel diatas
Jika Anda tidak mempunyai Akun Google silahkan Berkomentar Lewat Facebook juga bisa menggunakan Mode Anynomous

Solahkan Bercuap-cuap ^_^