Toko kitab pondok As-Sakinah menjadi saksi pertemuan tiap Jumat sore antara Amar dan #vevezulfikar alias Zulfa untuk bertegur sapa dan saling memandang meski hanya sebentar. Beberapa santri putra dan putri sering menjadikan koperasi pondok sebagai ajang untuk bertukar surat atau hanya sekilas bertemu untuk saling pandang. Belum ada 5 menit bertemu, Zulfa kaget dengan kedatangan Uminya.
-
“Lapo nang kene Zul?” tanya Bu Kaji Ajijah dengan tatapan curiga.
Zulfa dan Amar sangat kaget dengan kedatangan Bu Kaji Ajijah yang tiba-tiba. Sedangkan posisi Amar dan Zulfa masih berdiri bersampingan di tempat kitab-kitab. Beberapa santri di sekitar tempat itu tidak berani melihat apa yang sedang terjadi, hanya mencuri-curi pandang dan melebarkan telinga agar tau apa yang tengah terjadi.
-
“Tu... tumbas kitab mik.” Jawab Zulfa terbata-bata ketakutan.
-
“Kitab opo? Lapo rene dewe gak ngajak mbak-mbakmu?” Selidik Bu Kaji Ajijah dengan wajah mulai mengerikan dengan memandangi Amar.
Zulfa hanya diam karena sangat ketakutan. Dan Amar pun juga hanya diam di tempat dan terus membuka lembaran kitab Fathul Qorib yang ia pegang tanpa dibaca.
-
“Ayo wes muleh!” Ajak Bu Kaji Ajijah dengan menarik tangan Zulfa keluar dari koperasi pondok As-Sakinah.
-
“Ndak usah digandeng mik tangan Zulfa...” protes Zulfa karena malu dilihat beberapa santri putri dan putra yang ada di koperasi pondok.
Sementara Zulfa ditarik paksa Bu Kaji Ajijah keluar koperasi pondok, Amar masih mematung di depan rak kitab. Amar sebagai keamanan pondok juga malu jika banyak orang yang curiga, karena kejadian ini melibatkan dirinya.
Pikiran Amar menerawang jauh dengan wajah lesu. Ia mulai memikirkan bagaimana mendapat restu dari Bu Kaji Ajijah untuk meminang putrinya nanti.
Bersambung.
#sajakmanissantri
#parapencaritakjil
#ramadhankece
#ramadhanhits
#aisnusantara
#santri #ppt
#ramadhan



Posting Komentar
Jika Anda tidak mempunyai Akun Google silahkan Berkomentar Lewat Facebook juga bisa menggunakan Mode Anynomous
Solahkan Bercuap-cuap ^_^