“Mbak, yang sampean pakai jadi rok itu sarung?” tanya Naqiibah saat Jenny hendak menata baju di lemarinya.
-
“Hehehe. Iya tadi sebelum kesini saya dipinjami sarung dan sabuk biar kelihatan pakai rok. Katanya di sini nggak boleh pakai celana.” Jawab Jenny sambil melepaskan sarungnya dan terlihatlah celana jeans yang ia pakai.
Saropah, Naqiibah, Ifa dan Arina saling memandang bingung.
-
“Kok itu seperti sarungnya Kang Shofa ya?” Ucap Saropah yang sangat hafal semua motif sarung Shofa.
-
“Dan ikat pinggang itu punya Mas Udin.” Tambah Naqiibah.
-
“Owalah gitu ya. Hehehe. Ya udah nanti saya titip kalian saja untuk mengembalikan semua ini.” Jawab Jenny sambil tertawa.
Saat Jenny mengeluarkan isi koper. Saropah, Naqiibah, Ifa dan Arina kaget dengan barang bawaan Jenny. Tak ada satupun rok yang ia bawa.
-
“Mbak nggak bawa rok dari Jakarta?” tanya Ifa sangat kalem.
-
“Enggak mbak.” Jawab Jenny enteng.
-
“Di pesantren itu nggak boleh pakai celana untuk santri putri. Apalagi ini pesantren salaf Mbak.” Jelas Ifa dengan senyum manisnya.
Saropah, Naqiibah dan Arina pun ikut menjelaskan beberapa peraturan yang ada di pesantren As-Sakinah. Mulai dari berpakaian, jam sholat, antri mandi, ngaji kitab dan lainnya. Jenny pun mulai memahami seluk beluk pesantren.
-
“Memangnya mbak pas kesini nggak tanya-tanya ke pihak pesantren apa saja yang harus dibawa?” tanya Arina sebagai santri yang ikut kilatan di pesantren yang sudah paham seluk beluk pesantren.
-
“Hehehe. Saya tidak menanyakannya dan tidak dijelaskan. Saya cuma lihat dari internet kalau ada kilatan di sini, jadi saya langsung ke sini.” Jawab Jenny seadanya.
Bersambung.
#sajakmanissantri
#parapencaritakjil
#ramadhankece
#ramadhanhits
#aisnusantara
#santri #ppt
#ramadhan



Posting Komentar
Jika Anda tidak mempunyai Akun Google silahkan Berkomentar Lewat Facebook juga bisa menggunakan Mode Anynomous
Solahkan Bercuap-cuap ^_^